Rabu, 10 Februari 2010

Tentang SMS yang Luput Saya Balas

4 Februari 2010
21:30



SMS-SMS yang pernah Anda kirimkan itu, kadang saya tidak punya alasan kenapa tidak membalasnya.
Saya tidak minta dimaklumi dan memaksa dimengerti, tapi dengan sangat...mohon dimaafkan..


Begini, jika ada seorang teman SMA yang mengirim SMS sekadar berisi pesan : “Pakabar ni? Ke mana aja atuh, sibuk ya?”, saya kadang masih tak paham bahwa teman tersebut mungkin membawa selaksa kangen dan mengharapkan respon saya, namun saya angkuh mematahkan harapan itu dengan mengabaikannya.

Beberapa hari kemudian SMS itu saya balas..
Krik-krik, tidak ada jawaban. Yasudahlah, topiknya memang sudah tidak asik untuk dibahas.

Sering ada teman yang meminta nomor handphone seseorang, namun saya malas untuk bersegera mengirimnya. Padahal saya tidak tahu, mungkin teman tersebut telah memberikan prasangka baiknya bahwa saya adalah orang yang paling tepat untuk diminta tolong. Padahal saya tidak menyadari betapa mungkin pentingnya nomor handphone itu bagi teman tersebut. Kemudian saya membalasnya berminggu-minggu kemudian, dan tidak salah jika teman saya ngomel-ngomel.

Ketika ada teman yang SMS : “Cha, aku ke kosan kamu ya sekarang” dan saya tidak membalasnya karena berpikir kalau mau datang ya datang aja. Padahal teman tersebut sedang dalam keraguan, apakah dia diperbolehkan datang saat itu? Lalu dia pun tidak jadi datang karena malam sudah larut.

Mungkin saya menganggap kurang penting SMS seorang teman yang menanyakan naik angkot apa ke Ciburial, lalu saya membalasnya beberapa jam kemudian. Saya tidak tahu, sangatlah mungkin teman tersebut sudah nyasar sampai Ciroyom.

Kadang saya mengabaikan SMS teman yang menanyakan kelas kuliah. Saya tidak tahu, mungkin teman tersebut saat itu tengah berlari-lari antar GKU Barat dan GKU timur. Ketika teman tersebut sudah sampai di kelas dengan napas ngos-ngosan, saya baru buka inbox HP. Dengan merasa bersalah menjawab, “kelasnya di sini lho.” Ahh, sungguh berita basi.

Ada jarkom yang dikirim oleh seseorang yang sangat berharap kita meluangkan waktu untuk konfirmasi dan memenuhi undangannya. Lalu saya dengan sok sibuk malah tak acuh. Saya tidak tahu, betapa laskar konsumsi mereka akan kebingungan mementukan jumlah makanan yang akan dipesan.

Beberapa kali ada undangan rapat dan saya tidak ada merespon. Saya tidak tahu, Mungkin mas’ul menunggu sendirian di kortim, sudah berlembar-lembar tilawahnya, tapi stafnya tak ada yang datang dan tak tahu kemana rimbanya.

***
Barangkali kasusnya kira-kira sama seperti ini : Anda berpapasan dengan seorang teman dan Anda menyapanya dengan senyuman terbaik. Sayangnya teman tersebut hanya menengok sekilas dan melenggang bersama angin.

Duh..
Saya sendiri pernah merasakan, bahwa diam itu seperti hukuman yang paling menyakitkan.

Apa salah pengirim SMS itu?
Apa sih sibuknya seorang saya???
Bukankah saya pada kenyataannya selalu punya waktu luang yang sering saya hamburkan untuk haha-hihi yang justru tidak penting???

Saya harus memaksa jujur pada diri sendiri, dan jawabannya adalah.. seringkali saya MALAS dan KURANG PEDULI untuk bersegera membalas SMS. Karena tertunda beberapa lama, akhirnya sudah bisa ditebak.. lupa deh -_- dan pas ingat, momennya sudah berlalu T_T
Sok kalau ada yang mau marah atau protes, silakan!

Pesan-pesan itu mungkin tidak memberikan kontribusi yang besar bagi kelangsungan hidup saya. Tapi bisa jadi kelangsungan hidup seseorang dipengaruhi oleh balasan saya.


***
Oh ya, sepertinya perlu teman-teman ketahui, pada beberapa kondisi berikut saya bisa jadi sengaja tidak membalas SMS.

Saat tidur (ya iya lah). Saran saya, SMS lah sebelum pukul 21.00 WIB
Halaqah pekanan.
Praktikum (Senin pukul 08.00-12.00, Rabu pukul 14.00-17.00, dan Jum’at pukul 07.30-11.30)
Saat tidak punya pulsa (hehe) dan HP mati

Sementara itu dulu jam “terlarang” nya.

***
Sekarang saya berkesimpulan : Bersegeralah membalas SMS jika dengan membalasnya keadaan akan menjadi lebih baik dibandingkan tidak dibalas.


"mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (Q.S. Al-Mu'minuun : 61)

wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar