Oleh-oleh dari Institut Pertanian Bogor, 28 Februari 2010
Ini benda terkonyol yang berada di kamar saya!
Tapi jangan salah, benda ini lebih ampuhhh-puh-puh daripada sekantong seblak dalam meredakan emosi jiwa (naon sih!).
Silakan tekan tombol ‘on’ dan nikmati pertunjukan konyol abad ini; boneka bunga yang bisa berjoget seiring nyanyian music. Aiaiaiai…aiaiaiai..
Lucu, lucu, parah!!
Nisfatin Mahardini saja sampai tertawa terguling-guling. Terus ketawa, teruuuuus aja ketawa, terus deh ketawa…
Ilang deh stressnya.
Ilang deh cap capeknya.
Lupa deh jenuhnya.
Lupa deh betenya.
Lupa juga tugas presentasinya.
Yaaah, ini mah udah jadi rumus. Dini atau Lintang tuh nginep di kosan cuma pindah tidur.
Satu lagi piaraan saya! Horta bernama “Bams”. Plis nggak usah ada yang ngomen tentang nama ini!
Makhluk jenis apakah itu?
Makhluk yang kepalanya terbuat dari serutan kayu, berbaju daerah dengan motif batik, yang ditempatkan dalam kotak kardus dengan bagian depan transparan, dengan secarik kertas terselip di dalamnya.
How to Grow; ceritanya ini boneka yang bisa tumbuh rambut. Di atas kepalanya terdapat benih-benih rerumputan yang jika disiram akan tumbuh. Kek rambut dicat ijo gitu lah.
Jadi ada dua pilihan; membiarkan Bams tetap botak atau menumbuhkan rambutnya.
Sempat memilih Bams tetap botak sih, soalnya khawatir jadi busuk kalau kepalanya disiram air. Tapi rasa ingin tahu mendorongku mengambil risiko.
Hari kedua setelah Bams tiba di Bandung, bulat tekad saya untuk merendam kepalanya dalam air. Hmm.. pake konsep perkecambahan tumbuhan ni!!
Menurut kertas petunjuk, rambut Bams akan tumbuh setelah sekitar seminggu.
Hari itu saya pulang dengan perasaan hampa. Siang tadi sakit hati saya tersandung dua ujian. Saat masuk kamar, mata ini berbinar kembali saat melihat Bams.. SUDAH TUMBUH RAMBUT!!! Yeyeyeyeyeye.. cepat sekali, padahal baru hari ketiga setelah imbibisi. Rambutnya lencang depan gitu deh, eh lencang atas ding! Panjangnya setengah senti-an lah.
Keesokan harinya, rambut Bams semakin tinggi. Lucu. Hehe..
Dan hari ini, rambut Bams telah mencapai lima senti-an tingginya! Berhubung dia kepalanya kanan dan fitrahnya si rumput jenis “itu” tumbuh tegak lurus menuju langit, kalau kepala Bams ditegakkan rambut-rambutnya malah miring ke kiri. Mau menyerupai poni lempar namun tidak sempurna. Saat kepala Bams miring ke kiri, rumputnya tumbuh miring kanan. Ya udah deh, suka-suka kalian!
Saya tidak tahu kapan rumput-rumput itu akan mati. Mungkin lima bulan lagi, mungkin seminggu lagi, mungkin besok, atau mungkin juga setelah saya selesai menulis cerita ini.
Biarin, biarin saja kalau Bams nanti botak lagi. Toh awalnya juga dia botak. Jadi apa bedanya botak dia dulu dan botak dia nanti, sama-sama botak kan?
***************************
Nggak usah ada rasa kehilangan..
Toh dulu "ITU" nggak ada
Apa bedanya "ITU" dulu nggak ada sama sekarang "ITU" nggak
Jumat, 05 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar