Jumat, 05 Maret 2010

OASIS

Ingin berbagi, terutama dengan teman-teman 2008. Ini hanya sepenggal gambaran umum, masih baaaaanyak hal menarik yang belum ditulis

OASIS GAMAIS ITB 2009

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya …” (At-Taubah:122)

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh..
Apa kabar ikhwah fillah? Semoga kita senantiasa berpagi hari dalam ridho-Nya dan menutup hari dengan syukur kepada-Nya.

Sedikit bercerita, ketika pertama kali ada oprek kepanitian OASIS via sms, saya sama sekali tidak berpikir untuk ikut. Saat itu saya hanya ingin peduli pada akademik setelah liburan akhir tahun tersita oleh diklat PROKM. Sampai akhirnya, datanglah saudara karib saya, korwat acara OASIS waktu itu, menawarkan pengalihan amanahnya sebagai korwat karena beliau sedang osjur. Hm… dasar tidak tegaan, saya sih iya-iya ajah. Lagi pula kondisi akademik di biologi sedang damai-damainya (pada akhirnya saya sadar itu adalah perkiraan yang salah.. -_-).

Ya, karier sebagai korwat acara pun dimulai. Sms jarkom mulai datang. Saya ingat, syuro’ koordinasi OASIS yang pertama kali saya ikuti adalah syuro’ bersama MSDA. Saya waktu itu culang-cileung karena peserta syuro’ mayoritas kakak-kakak MSDA sedangkan panitia 2008 hanya hadir beberapa (akhwat 2008 saya sendiri). Parahnya lagi, waktu itu saya ditanya tentang acara. Lalu dengan jujur saya jawab belum tahu apa-apa. Hm… sangatlah menyedihkan jika Anda menjadi orang yang paling tidak tahu apa-apa mengenai divisi Anda sendiri.

Dalam keberlangsungan acara, saya akui ada beberapa panitia yang tidak bisa terus-menerus hadir dalam kegiatan OASIS (ehm, kalimatnya seharusnya : ada beberapa orang yang terus-menerus tidak bisa hadir dalam kegiatan OASIS). Tapi mereka membantu di belakang layar, kok! Ada yang membuat TOR, ada yang bantu menjarkom, ada juga yang “meminjamkan” telinga untuk mendengar cerita keberlangsungan acara ^^

Saat itu, saya sendiri adalah mahasiswa ITB yang bekerja part time sebagai panitia OASIS. Padahal waktu KIT, saya adalah Bendahara yang nyambi sebagai mahasiswa ITB. Lho??? Adalah konsekuensi logis, ketika Antum punya dua amanah, bukan berarti membagi perhatian menjadi 50% untuk setiap amanah, tetapi jadilah 200% kamu yang menyempurnakan 100% dalam setiap amanah. Memang susaaaaaaah, Kawan! Kita masih harus banyak belajar.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S. 94:7)

Saya pikir, penting juga sih jika dalam suatu kepanitiaan ada tim yang mengontrol kondisi ukhuwah dan ruhiyah panitia, tidak hanya mengontrol kegiatannya. Kalimat bagus yang pernah saya dengar, ukhuwah akan terbentuk secara otomatis ketika kita sedang menuju ke arah yang sama (menuju ridho Allah) karena sejatinya ukhuwah itu adalah segitiga antara aku-kamu-dan Dia. Kita panitia, boleh dong mendapat bonus berupa suksesnya acara, sedangkan ukhuwah yang kuat dan semangat peningkatan ruhiyah adalah target wajibnya.

Kata teman-teman panitia saat evaluasi, acara biasa-biasa sahaja. Iya juga. Ada sih ada ide yang unik, tapi seringkali terbentur masalah SDM, dana, dan waktu yang mendesak. Seperti ungkapan, ide tercetus di kosan, diolah di angkot, dan pupus di kortim. Dalam konsep acara, pernah beberapa kali kita bermanuver mengubah konsep secara mendadak. Namun beruntung sekali, rencana kita sesuai dengan rencana Allah sehingga alhamdulillah acara berjalan juga.

Berikut ini rangkaian pembinaan yang dikemas satu paket dalam OASIS 2009 :
Pembukaan  Pengenalan Gamais
Pembinaan 1  Interaksi dengan Al-Quran
Training  Komunikasi Efektif dan Enterpreneurship
Acara angkatan 2009
Rihlah ke Dago Pakar
Temu Tokoh Kampus  Menggapai Impian dalam Perspektif Islam
Ta’lim  Cara Hidup Sehat ala Rasulullah
Pelantikan Kader Muda 2009
Pelantikan susulan

Alhamdulillah rangkaian acara OASIS telah selesai, namun da’wah kita baru berakhir ketika kita sudah yakin akan menjejakkan kaki di surga. Tidak berarti ukhuwah kita cukup sampai di sini. Tidak akan pernah ada kata “mantan saudara”, kan?

Kata-kata mutiara dari DKT II, jalan perjuangan sudah biasa sepi, tidak pernah ramai oleh hiruk-pikuk banyak orang. Di tengah turbulensi suatu lingkungan, seleksi alam adalah keniscayaan: yang kuat dan mampu beradaptasi dengan cepat akan bertahan dan yang lemah, kurang pendirian, dengan sendirinya akan tertinggal. Acara OASIS ini secuplik akhir dari episode awal karir da’wah adik-adik kita di kampus. Mari jaga adik-adik kita, kader muda Gamais 2009. Jika nanti kita ditanya, “Mana kader-kadermu?” Kita dengan mantap menjawab, “Di sini, mereka dalam barisan kokoh da’wah ini”.

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S. Muhammad : 7)

Siapa tahu, siapa tahu, di padang ini lebih banyak unta merah yang bisa kita dapatkan.

Siapa tahu, siapa tahu, mereka yang akan menegakkan kalimat Allah di bumi Ganesha sehingga tidak ada kalimat lain selain-Nya

Jika hikmah yang didapat dari OASIS ditulis semuanya, rasanya dua-tiga buku tidak akan cukup. Sms tausyiah, jarkom, taujih, cerita… semua tentang OASIS adalah hikmah. Menyiapkan pembinaan untuk orang lain pada hakikatnya adalah melakukan pembinaan untuk diri kita. Adikku di rumah memang cuma satu, tapi di sini, di Gamais terutama OASIS ini saya dapat ratusan adik dan banyak kakak.

Ini ada sepotong hikmah yang dikutip dari “Things Fall Apart” Chinua Achebe, novel yang berkisah tentang ekspansi para misionaris Kristen ke pedalaman Afrika. Kalau ada yang tertarik membaca, silakan cari di toko buku terdekat atau pinjam punya saya. ^^

“…Seorang lelaki yang mengundang sanak saudaranya ke pesta tidak melakukannya untuk menyelamatkan mereka dari kelaparan. Mereka semua punya makanan di rumah masing-masing. Ketika kita berkumpul bersama di tengah tanah desa yang diterangi sinar bulan, itu bukan karena bulan. Setiap orang bisa melihat bulan di pekarangannya sendiri. Kita berkumpul bersama karena adalah baik bagi sanak keluarga untuk melakukannya. ..(skip). “..aku hanya punya sedikit waktu untuk hidup dan begitu juga Uchendu, Unachukwu, dan Emefo. Namun aku mengkhawatirkan kalian orang-orang muda karena kalian tidak mengerti betapa kuat ikatan kekeluargaan ini. Kalian tidak tahu apa artinya bicara dengan satu suara. ..(skip). Dia menoleh lagi ke arah Okonkwo dan berkata, “Terima kasih karena mengumpulkan kita semua.”

Kita tidak berdoa untuk memiliki lebih banyak uang tetapi untuk memiliki lebih banyak saudara. Kita lebih baik dibanding binatang karena kita memiliki saudara. Binatang menggosokkan punggungnya yang gatal ke sebatang pohon, manusia meminta saudaranya untuk menggaruk.



Yang benar datangnya dari Allah, yang salah semata kekurangan saya.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

1 komentar:

  1. duch
    OASIS, kenangan buruk. hhaha
    kepanitian paling ga profe saya :(

    BalasHapus