Jumat, 05 Maret 2010

Ikhwan muda di rumahku

Tanggal 12 September 2009 ini saya membuka usaha "jasa penyetrikaan" di rumah. Nah, pendek cerita, saya menemukan selembar baju koko yang dicurigai bukan milik anggota keluarga ini. Soalnya ukurannya seperti baju anak SD, keciiill sekali badannya.

“Maaah, ini baju siapa?”. Mamah menengok sebentar, “baju Dede.” Hah, masa sih sekecil ini? Terus baju itu dibalik. Ternyata di bagian dalam baru ketahuan kalau baju itu dikecilin dan jahitannya sungguh tidak rapi. “kok dikecilin, Mah?” lalu Mamah menjawab, “dikecilin sama Dede tuh. Kan Mamah teh nggak mau ngecilin, terus Dede malah minta diajarin pakai mesin jahit. Eh bisaeun geuning.”

Adikku kelas IX SMP. Ceritanya pengen kelihatan gagah dan sigap (namanya juga anak pramuka). Baju seragamnya (dan baju apapun) dikecilin sendiri biar pas badan dan nggak gogolombrangan (alah apa bahasa indonesianya, kedodoran). Ya, dia memang sudah bisa menjahit pakai mesin jahit sejak kelas VII, walaupun hasilnya nggak bagus-bagus amat (nggak tega bilang jelek, heuu). Paling nggak adikku nggak perlu minta bantuan Mamah jika ingin mengecilkan baju atau menjahit benda-benda kecil.

Bapak juga bisa menjahit. Kadang-kadang bikin lap juga. Jadi di keluarga saya semua orang sudah bisa menjahit

\(^o^)/

Itu memang skill sederhana, tapi nggak ada salahnya untuk dipelajari dan dikembangkan. Jadi, apakah anda tertarik belajar menjahit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar